Coffee Making Challenge #1: Frech Press di Dermaga Pelabuhan Karangantu
Kopi adalah minuman favorit bagi saya. Terutama black coffee yang diseduh murni tanpa gula. Bersyukur karena kita tinggal di negara dimana banyak tersedia jenis kopi dari berbagai daerah yang masing-masingnya memiliki citrasa unik. Bagi saya semua jenis kopi dapat dinikmati asalkan kopinya masih segar alias tidak ‘masuk angin’.
Masih mengenai kegemaran akan kopi dan tentang bagaimana kopi tersebut disajikan saya termasuk yang tak ingin melewatkan proses penyeduhannya. Karena tahapan persiapannya hingga menjadi sajian kopi ‘siap sruput’ merupakan kegiatan yang menyenangkan.
Menyeduh kopi di rumah tentu tak ada masalah. Namun jadi kendala ketika sedang di luar rumah dan tak ada penjual kopi disekitar kita. Lalu terbesit juga ide supaya bisa menyeduh kopi di luar rumah. Hanya butuh persiapan perlengkapan kecil-kecilan dan tampaknya tak ada kendala lain yang berarti. Mungkin ini akan menjadi kegiatan yang seru dan menantang.
Mengenai tantangan menyeduh kopi di luar rumah ini untuk mudahnya kita sebut saja kegiatan Coffee Making Challenge atau CMC. Dan untuk Coffee Making Challenge perdana saya ingin coba di dermaga pelabuhan karangantu yang berlokasi di serang banten.
Pelabuhan Karangantu Serang Banten
Pelabuhan Karangantu merupakan pelabuhan yang memiliki nilai sejarah. Belanda saat pertama kali masuk ke pulau Jawa pada tahun 1596 memanfaatkan Karangantu sebagai tempat berlabuh. Juga sejak abad ke-16 pelabuhan ini merupakan tempat persinggahan pedagang sebelum melanjutkan perjalanan ke benua Australia.
Hingga kini aktifitas di pelabuhan Karangantu masih tetap ramai oleh nelayan bahkan kini menjadi daya tarik wisatawan lokal berkat kehadiran dermaga yang menjorok ke laut yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu.
Seperti sore ini tepatnya di penghujung tahun 2019 saya mendapati ramai sekali pengunjung wisatawan lokal yang menikmati suasana dermaga. Saya tiba di dermaga kurang lebih jam 4 sore dan sayangnya cuaca mendung tebal sehingga tidak bisa menikmati merahnya senja.
Untungnya disini tidak hujan jadi saya tetap bisa menikmati suasana laut dan pemandangan hutan mangrove sambil menikmati secangkir kopi yang akan saya seduh sendiri.
Coffee Making Challenge Perdana
Persiapan peralatan untuk Coffee Making Challenge perdana saya ini sederhana saja. Dengan kotak berukuran sedang semua peralatan saya masukkan menjadi satu.
Selain cangkir, alat penyeduh french press, bubuk kopi, tissue, dan tak lupa pula saya siapkan air panas di thermos kecil. Kopi yang saya seduh yaitu kopi sejuta ummat tak lain adalah kapal api yang punya motto “jelas lebih enak”.
Lokasi saya pilih di ujung dermaga dan menghadap ke hutan mangrove. Sambil menikmati laut dan suasana sekitar saya mulai menyeduh kopi disini.
Beberapa pengunjung dan juga pemancing di sekitar dermaga terlihat curi-curi pandang mungkin penasaran. Tak jadi soal asalkan tak ada yang minta bagian karena french press ini hanya cukup untuk satu setengah gelas saja.
Penyeduhan dengan french press prosesnya singkat saja karena cuma diseduh layaknya kopi tubruk. Sambil menikmati suasana dermaga dan pemandangan laut tak terasa kopi di cangkir tinggal setengahnya. Dengan suasana santai begini kopinya jadi terasa sangat mantap.
Dapat dikatakan bahwa proses penyeduhan kopi di dermaga ini mudah dilakukan dan meskipun repot sedikit bawa alat saya sangat puas karena bisa minum secangkir kopi bikinan sendiri sambil menikmati pemandangan laut dan suasana dermaga.
Kedepannya kemungkinan saya akan melakukan Coffee Making Challenge di lokasi yang berbeda. Bisa jadi target lokasi berikutnya di pantai atau ditempat-tempat seru lainnya.